Ni Luh Komang Diah Puspita Dewi: Bintang di Balik Layar
“Pementasannya gak cocok untuk ikut
lomba,” Sekilas kalimat sederhana itu berhasil membuat sebuah petualangan baru
dalam hidupnya dimulai. Untuk urusan akting dialah jagonya. Dia bukan artis
ataupun pemain drama. Namun, dialah kunci dari suksesnya pementasan tersebut
berjalan. Yaa… Dialah sang sutradara.
Ni Luh Komang Diah Puspita Dewi adalah
seorang siswi yang duduk di kelas 12, SMAN 3 Denpasar. Gadis yang akrab di sapa
Diah ini adalah seorang sutradara handal. Diah menekuni bidang teater sudah
sejak kelas 4 SD. Ia sempat memperoleh
predikat sutradara terbaik dalam ajang lomba Topenk Party, yang merupakan sebuah
lomba OPERET se-Bali. Prestasi tersebut diraihnya bukan dengan perjuangan yang cuma
– cuma, melainkan dengan usaha dan tekad
yang sungguh – sungguh.
Hambatan demi hambatan ia lalui
dengan sabar. Salah satunya adalah ketika ia harus berangkat study tour, namun
tiba – tiba sehari sebelum itu, ia harus merombak total naskah drama yang telah
ia buat sebelumnya, karena dinilai kurang layak oleh senior - seniornya. “Sehari
sebelum aku berangkat study tour, aku disuruh ngerombak total naskah, mana
belum packing. Krodit banget deh pokoknya,” seru gadis penggemar warna merah
ini sembari tersenyum manis mengingat masa sulitnya.
Disaat teman
– teman lain sedang asyik menikmati perjalanan panjang, lain halnya dengan diah.
Berbekal sebuah handphone, ia dengan sabar mulai merombak ulang naskah dramanya
di dalam bus yang ia tumpangi. “Jadi selama perjalanan study tour itu, hampir ½
waktu ku, aku buat untuk ngurusin naskahnya dan itu aku ngetiknya di Hp,” tutur
gadis kelahiran Denpasar, 10 November 1998 ini. Namun, hal tersebut tidak
menurunkan kadar semangatnya.
Setelah bergutat dengan handpone dan
bus selama beberapa hari, akhirnya Diah pulang. Bukanya beristirahat seperti
yang lainnya, ia malah sibuk mempersiapkan rekaman untuk teman – temannya. “Malam
aku sampai di Bali, dan besoknya aku udah harus nemenin temen - temen ku
rekaman untuk operetnya itu,” tuturnya sembari merapikan rambut panjangnya.
Perjuangannya
tidak hanya sampai disana. Setelah rekaman versi sistem kebut semalam itu
berjalan, gadis penggemar siomay ini
menjalani latihan full seharian dari pulang sekolah hingga jam 10 malam selama
2 minggu. “Aku orangnya nggak galak, cuma gak bisa lama - lama. Jadi semuanya
itu harus serba sigap dan cepet, kalau enggak ya aku marahin,” ucapnya sembari
tertawa kecil.
Usaha tidak
pernah menghianati hasil, begitulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan
kisah dari gadis yang berzodiak scorpio ini. Semua perjuangannya terbayar
dengan juara yang diraihnya dalam perlombaan itu, diantaranya: Juara 1
Pementasan Terbaik, Juara 1 Artistik Terbaik, Juara 1 Penataan Musik Terbaik,
Juara 1 dan Sutradara Terbaik. “ 4 juara dalam 1 lomba sekaligus, Seneng
bangetlah, tapi sempat gak percaya juga hehe,” ujarnya sembari tersenyum bangga
dengan wajah berseri – seri.
“Hal yang kamu pikir kamu gak bisa,
kalau udah kamu coba gak akan sesulit dan seseram yang kamu kira,” ujarnya di
akhir wawancara. Sesulit apapun cobaan yang ada, dengan keyakinan dan usaha
yang tekun, serta tetap berdoa kepada tuhan, pasti akan menemukan cahaya, untuk
meraih bintang terangnya. (git)